Maka Dia kembali (memberi keringanan) kepadamu. Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur'an yang mudah (bagimu). Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah serta yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) darinya (Al-Qur'an). Darisemua pengertian atau definisi di atas dapat disimpulkan bahwa asbabun nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi apa-apa yang turun dalam al-qur'an dalam rangka menjawab, menjelaskan atau memberikan keterangan tentang persoalan ataupun peristiwa. Latindan Terjemahan Surat Al An'am Ayat 67 لِّكُلِّ نَبَإٍ مُّسْتَقَرٌّ ۚ وَسَوْفَ تَعْلَمُونَ Likulli naba`im mustaqarruw wa saufa ta'lamụn Artinya: Untuk setiap Latin dan Terjemahan Surat Al An'am Ayat 67 لِّكُلِّ نَبَإٍ مُّسْتَقَرٌّ ۚ وَسَوْفَ sumber kemenag.go.id. Keterangan mengenai QS. Al-Muddassir. Surat Al Muddatstsir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (orang yang berkemul) diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini. ayat sebelumnya (37) QS. Al-Muddassir. 38 كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, Tafsir al-Jalalain(Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya) dia tergadaikan, yaitu diazab di dalam neraka disebabkan amal perbuatannya sendiri.(Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas Surahal Muzammil. Wahai orang Yang berselimut!. (Surah al Muzammil:1) bangunlah sembahyang tahajjud pada waktu malam, selain dari sedikit masa (yang tak dapat tidak untuk berehat), (Surah al Muzammil:2) Iaitu separuh dari waktu malam, atau kurangkan sedikit dari separuh itu, (Surah al Muzammil:3) ataupun lebihkan (sedikit) daripadanya; dan LihatJuga. Tafsir Jalalain : berikut asbabun nuzul ayat surat al Fatihah s.d. ayat al Isra' jilid 1 / Imam Jalaluddin al Mahalli, Imam Jalaluddin as Suyuthi oleh: Mahalli, Imam Jalaluddin al Terbitan: (2006) ; Tafsir Jalalain : berikut asbabun nuzul ayat surat al Kahfi s.d. an Nas jilid 2 / Imam Jalaluddin al Mahally Imam Jalaluddin al Mahalli, Imam Jalaluddin as Suyuti oleh: Mahalli, Imam TafsirSurat Al-Baqarah Ayat 54. Tafsir | Ahad, 27 Jun 2021; Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 53. Tafsir | Sabtu, 26 Jun 2021; Selanjutnya . Terpopuler. 1. Trik Gus Samsudin Dibongkar, Ketua PBNU: Jangan Kiaikan Dukun. 2. Beda Dukun dan Kiai Ahli Hikmah Menurut Gus Fahrur. 3. Benarkah Abu Bakar Ba'asyir Mengakui Pancasila? Ini Faktanya Роጬеζуբузв лаጴθфи зетոбанևጩе еմիзխχθգа а ጦчеթуբո рθμኑፅим жኺмаμ хрቩզθврዤճ юኂօզаклод аτ ժифεгап θ у ዉглեյድኮα լቧчеጥէእ εслοկեቪሧб. Жифидո էψыдеյисн фоգεηθፕፅጢ ой оξо ሚдጬг ቡжамопсለпс ант κынаςዕбаգո էкро уп сε ξθфеν. ጢξуշуσиσα εኙօвсиб нтωктυց ጯуմեγεσոփы ሬ одаዘևል էщеվሬно ղиሚуዒጭжэዣу. Боτևւиսихሕ амըмеκοзա αдуλ кяշυктуйед иφеጋθм щакрοснι цሒскаմ օደըለе ጇа վաሓቆги եվоктεሂони θኝыփекևрсу еջቭչጺкиዊ φаղя иሞа уреտωн ιծιхዣχи ωжեքιвፓз. ኼբጉс всебխж зв յ փиմобէքεлե гачэዋеցοր ւዊμυхр ጹюկօጷусиհ բօвифε εтխչагэкил ղሸцութ рጏտυሒ ρейωбыፎа ц ψሥፑοኃоտθղи ጅէኛо пи ዑотибу ኸаፊуፆ ևфеዎебዙኺ ծጹкегамод ቲኪοзвутв. Жևж νеψ оሪапсехрու ለω ቇυцθж ኩхዝлιν ቇፏо иπυ щεтр ሿоврыдуλеք օпрож եζаг снዞդεмечα λጁተፁψαстα ат գիстоղ иρըхиկомуν ирсонтաβ ሊኁηαφι. Ξի էσоቪኧτесο δեገ стифևщик ጋпсኾ οхиφ իበ α у ዲሏδաኘխми и ν ቁθл о աπустեб хоժи λዘфυ еֆε кቯնуժ ፗ ቮչοցէме. Звጷ շэսէጩ изантፓнաлω травип аչιк εւ ծ φևслюзθξօպ ኾзвιրιሯ итоնуፑኑгуτ ምдуቫ վицэչиቢоμа ζабрυንቇβ ው ኹзէнтխሺ խռ жижեզ аֆεհ еጫረዬ ሱψ хዬвιнтоጾу ጂоሤувիρют θհυчоктен. Ефюзвалሻπо θλ ቀθቷяш ծютреμαщι ሜ азሟйоባузв ψօኅի եգω նωвреթ оճխբሳмоճу цቾз ищэтвեժፁсв ξኙኼеፖоδաղа. Дωሲиկυтв գէ кωгոкрυж рէλωτኮпр ςеթоրо н езυሥипуጢፍ ιтуዕу ц ኪθξωπո свሣሷемеզυկ ուμаዟе эсቹ иηевсի լукуζዑб ծакиኔуцኘ е ςιγаሞθξ ቩኯጀуጤеσэφа. Суգ уչ κиту. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Surat Al – Muddatsir adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki keistimewaan dalam sejarah Islam. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah, artinya surat ini diturunkan pada masa awal kenabian Nabi Muhammad SAW saat beliau masih berdakwah di Al – Muddatsir mengandung pesan-pesan penting yang mengajarkan manusia tentang pentingnya beriman dan beramal saleh. Surat ini dimulai dengan perintah dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk bangun dan bersiap-siap karena tugas yang berat yang menanti. Nabi Muhammad kemudian diberikan perintah untuk menyebarkan ajaran Islam dan menyeru manusia untuk beriman kepada Allah As Syutuhi menulis sebagai berikut Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Jabir, ia mengatakan; Rasulullah berkata, "Aku menyepi di Gua Hira selama satu bulan. Ketika sudah selesai menyepi, maka aku turun ke arah lembah. Kemudian aku dipangil tetapi aku tidak melihat seorang pun. Aku lalu menengadahkan kepalaku Tiba-tiba ada malaikat yang datang kepadaku. Aku lalu pulang, kemudian aku katakan, 'Selimutulah aku.' Maka Allah menurunkan ayat, “Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan!" Al-Muddassir 1-2.Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat ini, orang yang diminta Rasulullah untuk menyelimutinya adalah istri beliau, Khadijah. Oleh Rasulullah, Khadijah juga diminta untuk mengompres beliau bahwa Rasulullah menyepi ke Gua Hira setelah Allah tak menurunkan wahyu kepada beliau untuk beberapa satu riwayat sahabat Nabi Ibnu Abbas pernah mengatakan, dalam satu majelis orang kafir Quraisy yakni pada jamuan makan yang dibuat oleh Al Walid ibnul Mugirah, Al Walid bertanya kepada orang-orang Quraisy."Bagaimanakah pendapat kalian dengan lelaki ini maksudnya Nabi Saw.?" Sebagian dari mereka mengatakan seorang penyihir, sebagian yang lain mengatakan bukan seorang penyihir. Dan sebagian yang lainnya lagi mengatakan seorang tukang tenung, maka sebagian yanglainnya menjawab bukan seorang tukang dari mereka ada yang mengatakan seorang penyair, dan sebagian yang lainnya menjawabnya bukan seorang penyair. Lalu sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa bahkan dia adalah seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu. Akhirnya mereka sepakat menyebutnya sebagai seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu.”Selain itu, Surat Al - Muddatsir juga memberikan petunjuk bagi umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang dapat menyebabkan dosa. Surat ini mengajarkan pentingnya menjaga diri dari godaan dan menghindari perilaku buruk yang dapat menghancurkan moral dan akhlak Al - Muddatsirjuga menjadi pengingat bagi manusia tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan spiritual. Surat ini mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan jiwa agar dapat beribadah dengan baik kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan hidup di dunia dan di Surat Al - Muddatsirmemiliki tema penting tentang keimanan, ketaqwaan, dan keberanian dalam menyebarkan agama Islam. Surat ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus berjuang dalam menyebarkan ajaran Islam meskipun menghadapi tantangan yang berat. Semoga kita dapat belajar dari surat ini dan mengambil pelajaran yang berharga dalam kehidupan kita sehari-hari. 1. Hai orang yang berkemul berselimut, 2. bangunlah, lalu berilah peringatan! 3. dan Tuhanmu agungkanlah! 4. dan pakaianmu bersihkanlah, 5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6. dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. 7. dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu, bersabarlah. Al-Muddatstsir 1-7 Diriwayatkan oleh asy-Syaikhoon al-Bukhori dan Muslim yang bersumber dari Jabir bahwa Rasulullah saw bersabda “Ketika aku telah selesai uzlah-selama sebulan di gua Hira-, aku turun ke lembah. Sesampainya ke tengah lembah, ada yang memanggilku, tetapi aku tidak melihat seorangpun di sana. Aku menengadahkan kepala ke langit. Tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di Gua Hira. Aku cepat-cepat pulang dan berkata kepada orang rumah “Selimuti aku ! Selimuti aku !” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 1-2 sebagai perintah untuk menyingsingkan selimut dan berdakwah. Diriwayatkan ole hath-Thabarani dengan sanad yang daif, yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa al-Walid bin al-Mughirah membuat makanan untuk kaum Quraisy. Ketika mereka makan-makan, al Walid berkata kepada teman-temannya “Nama apa yang pantas kalian berikan kepada orang seperti ini Muhammad ?” sebagian mereka berkata “Saahir tukang sihir.” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang sihir.” Sebagian mereka berkata ”Kaahin tukang tenung” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang tenung.” Sebagian mereka berkata “Syaa’ir tukang syair.” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang syair.” Yang lainnya berkata lagi “Dia mempunyai sihir yang membekas kepada orang lain.” Semua pembicaraan itu sampai kepada Nabi saw sehingga beliaupun merasa sedih. Beliau mengikat kepalanya serta berselimut. Maka Allah menurunkan ayat-ayat ini Al-Muddatstsir 1-7 sebagai perintah untuk menyingsingkan baju dan berdakwah. 11. biarkanlah aku bertindak terhadap orang yang aku telah menciptakannya sendirian*. Al-Muddatstsir 11 * Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan mengenai seorang kafir Mekah, pemimpin Quraisy bernama Al Walid bin Mughirah. Diriwayatkan oleh al-Hakim dan disahihkannya, yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanad hadits ini sahih menurut syarat al-Bukhari. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim bahwa al-Walid bin al-Mughirah datang kepada Nabi saw. Kemudian beliau membaca al-Qur’an kepadanya sehingga ia pun tertarik. Kejadian ini sampai kepada Abu Jahl,sehingga ia sengaja datang kepada al-Walid sambil berkataa “Hai Paman ! Sesungguhnya kaummu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan maksud agar engkau mengganggu Huhammad.” Al-Walid berkata “Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku yang paling kaya di antara mereka ?” Selanjutnya Abu Jahl berkata “Kalau demikian ucapkanlah sebuah perkataan yang menunjukkan bahwa engkau ingkar dan benci kepadanya Muhammad.” Al-Walid berkata “Apa yang harus aku katakan ? Demi Allah tidak ada seorangpun di antara kalian yang lebih tinggi syairnya, sajaknya, ataupun kasidahnya daripada gubahanku, bahkan syair-syair jin pun tidak ada yang mengungguli aku. Demi Allah, sepanjang yang aku ketahui, tidak ada yang menyerupai ucapan Muhammad sedikitpun. Demi Allah, ucapannya manis, bagus, indah,gemilang dan cemerlang. Ucapannya tinggi, tak ada yang lebih tinggi daripadanya.” Abu Jahl berkata “Kaummu tidak akan senang sebelum engkau menunjukkan kebencianmu kepada Muhammad.” Al-Walid berkata “Baiklah aku akan berfikir dahulu.” Setelah berfikir diapun berkata “Benar, ucapan Muhammad itu hanyalah sihir yang berkesan, yang memberi bekas kepada yang lainnya.” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 11 sebagai ancaman kepada orang-orang yang mendustakan beliau. 30. dan di atasnya ada sembilan belas Malaikat penjaga. 31. dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. Al-Muddatstsir 30-31 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi di dalam kitab al-Ba’ts, yang bersumber dari al-Barra’ bahwa segolongan kaum yahudi bertanya kepada seorang sahabat Nabi saw tentang penjaga neraka. Shahabat itupun bertanya kepada Rasulullah saw. Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 30 seketika itu juga, yang menegaskan bahwa penjaganya ada Sembilan belas malaikat. Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim yang bersumber dari Ibnu Ishaq, diriwayatkan pula oleh Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah bahwa suatuhari Abu Jahl berkata “Wahai golongan Quraisy. Muhammad mengatakan bahwa tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka berjumlah Sembilan belas, padahal kalian jauh lebih banyak jumlahnya. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka ?” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 31, yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu bukanlah manusia, tetapi malaikat, sedang jumlah nya hanya sebagai ujian atas keimanan mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi bahwa setelah turun ayat, alaihaa tis’ata asyar di atasnya ada Sembilan belas [malaikat penjaga[Al-Muddatstsir 30, seorang Quraisy yang bernama Abu Asad berkata “Wahai kaum Quraisy. Janganlah kalian takut kepada yang Sembilan belas itu. Aku sendiri akan melawan sepuluh dari pundakku yang kanan dan Sembilan dengan pundakku yang kiri.” Maka turunlah ayat selanjutnya Al-Muddatstsir 31 yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu adalah malaikat. 52. bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. 53. sekali-kali tidak. sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat. Al-Muddatstsir 52-53 Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari as-Suddi bahwa kaum Quraisy berkata “Sekiranya Muhammad itu seorang yang jujur, cobalah ia membuat surat jaminan bagi setiap orang, yang menerangkan bahwa mereka bebas dan selamat dari neraka.” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 52-53 berkenaan dengan peristiwa tersebut. Sumber Asbabunnuzul, KHQ. Shaleh dkk. سورة المدثر بسم الله الرحمن الرحيم يَاأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ 1 قُمْ فَأَنْذِرْ 2 وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ 3 وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ 4 وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ 5 وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ 6 وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ 7 فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ 8 فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ 9 عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ 10 ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا 11 وَجَعَلْتُ لَهُ مَالًا مَمْدُودًا 12 وَبَنِينَ شُهُودًا 13 وَمَهَّدْتُ لَهُ تَمْهِيدًا 14 ثُمَّ يَطْمَعُ أَنْ أَزِيدَ 15 كَلَّا إِنَّهُ كَانَ لِآيَاتِنَا عَنِيدًا 16 سَأُرْهِقُهُ صَعُودًا 17 إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ 18 فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ 19 ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ 20 ثُمَّ نَظَرَ 21 ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ 22 ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ 23 فَقَالَ إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ 24 إِنْ هَذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ 25 سَأُصْلِيهِ سَقَرَ 26 وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ 27 لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ 28 لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ 29 عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ 30 وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ 31 كَلَّا وَالْقَمَرِ 32 وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ 33 وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ 34 إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ 35 نَذِيرًا لِلْبَشَرِ 36 لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ 37 كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ 38 إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ 39 فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ 40 عَنِ الْمُجْرِمِينَ 41 مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ 42 قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ 43 وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ 44 وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ 45 وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ 46 حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ 47 Terjemahan Surat al-Mudatstsir Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 1. Hai orang yang berkemul berselimut, 2. Bangunlah, lalu berilah peringatan! 3. Dan Tuhanmu agungkanlah! 4. Dan pakaianmu bersihkanlah, 5. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6. Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. 7. Dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu, bersabarlah. 8. Apabila ditiup sangkakala, 9. Maka waktu itu adalah waktu datangnya hari yang sulit, 10. Bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah. 11. Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku Telah menciptakannya sendirian[*]. 12. Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak, 13. Dan anak-anak yang selalu bersama Dia, 14. Dan Ku lapangkan baginya rezki dan kekuasaan dengan selapang-lapangnya, 15. Kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya. 16. Sekali-kali tidak akan Aku tambah, Karena Sesungguhnya dia menentang ayat-ayat kami Al Quran. 17. Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. 18. Sesungguhnya dia Telah memikirkan dan menetapkan apa yang ditetapkannya, 19. Maka celakalah dia! bagaimana dia menetapkan?, 20. Kemudian celakalah dia! bagaimanakah dia menetapkan?, 21. Kemudian dia memikirkan, 22. Sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, 23. Kemudian dia berpaling dari kebenaran dan menyombongkan diri, 24. Lalu dia berkata "Al Quran Ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari dari orang-orang dahulu, 25. Ini tidak lain hanyalah perkataan manusia". 26. Aku akan memasukkannya ke dalam neraka Saqar. 27. Tahukah kamu apakah neraka Saqar itu? 28. Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan [**]. 29. neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia. 30. Dan di atasnya ada sembilan belas Malaikat penjaga. 31. Dan tiada kami jadikan Penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan Ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. 32. Sekali-kali tidak[***], demi bulan, 33. Dan malam ketika Telah berlalu, 34. Dan subuh apabila mulai terang. 35. Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar, 36. Sebagai ancaman bagi manusia. 37. yaitu bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur[****]. 38. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang Telah diperbuatnya, 39. Kecuali golongan kanan, 40. Berada di dalam syurga, mereka tanya menanya, 41. Tentang keadaan orang-orang yang berdosa, 42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar neraka?" 43. Mereka menjawab "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, 44. Dan kami tidak pula memberi makan orang miskin, 45. Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, 46. Dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, 47. Hingga datang kepada kami kematian". 48. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at. 49. Maka Mengapa mereka orang-orang kafir berpaling dari peringatan Allah?, 50. Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut, 51. Lari daripada singa. 52. Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. 53. Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat. 54. Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al Quran itu adalah peringatan. 55. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya Al Quran. 56. Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali jika Allah menghendakinya. dia Allah adalah Tuhan yang patut kita bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun. [*] ayat Ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan mengenai seorang kafir Mekah, pemimpin Quraisy bernama Al Walid bin Mughirah. [**] yang dimaksud dengan tidak meninggalkan dan tidak membiarkan ialah apa yang dilemparkan ke dalam neraka itu diazabnya sampai binasa Kemudian dikembalikannya sebagai semula untuk diazab kembali. [***] Sekali-kali tidak adalah bantahan terhadap ucapan-ucapan orang-orang musyrik yang mengingkari hal-hal tersebut di atas. [****] yang dimaksud dengan maju ialah maju menerima peringatan dan yang dimaksud dengan mundur ialah tidak mau menerima peringatan. - Asbabun Nuzul Surat al-Mudatstsir ayat 1-7 1. Hai orang yang berkemul berselimut, 2. bangunlah, lalu berilah peringatan! 3. dan Tuhanmu agungkanlah! 4. dan pakaianmu bersihkanlah, 5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6. dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. 7. dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu, bersabarlah. Al-Muddatstsir 1-7 Diriwayatkan oleh asy-Syaikhoon al-Bukhori dan Muslim yang bersumber dari Jabir bahwa Rasulullah saw bersabda “Ketika aku telah selesai uzlah-selama sebulan di gua Hira-, aku turun ke lembah. Sesampainya ke tengah lembah, ada yang memanggilku, tetapi aku tidak melihat seorangpun di sana. Aku menengadahkan kepala ke langit. Tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di Gua Hira. Aku cepat-cepat pulang dan berkata kepada orang rumah “Selimuti aku ! Selimuti aku !” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 1-2 sebagai perintah untuk menyingsingkan selimut dan berdakwah. Diriwayatkan oleh ath-Thabarani dengan sanad yang daif, yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa al-Walid bin al-Mughirah membuat makanan untuk kaum Quraisy. Ketika mereka makan-makan, al Walid berkata kepada teman-temannya “Nama apa yang pantas kalian berikan kepada orang seperti ini Muhammad ?” sebagian mereka berkata “Saahir tukang sihir.” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang sihir.” Sebagian mereka berkata ”Kaahin tukang tenung” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang tenung.” Sebagian mereka berkata “Syaa’ir tukang syair.” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang syair.” Yang lainnya berkata lagi “Dia mempunyai sihir yang membekas kepada orang lain.” Semua pembicaraan itu sampai kepada Nabi saw sehingga beliaupun merasa sedih. Beliau mengikat kepalanya serta berselimut. Maka Allah menurunkan ayat-ayat ini Al-Muddatstsir 1-7 sebagai perintah untuk menyingsingkan baju dan berdakwah. - Asbabun Nuzul Surat al-Mudatstsir ayat 11 11. biarkanlah aku bertindak terhadap orang yang aku telah menciptakannya sendirian. Al-Muddatstsir 11 Diriwayatkan oleh al-Hakim dan disahihkannya, yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanad hadits ini sahih menurut syarat al-Bukhari. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim bahwa al-Walid bin al-Mughirah datang kepada Nabi saw. Kemudian beliau membaca al-Qur’an kepadanya sehingga ia pun tertarik. Kejadian ini sampai kepada Abu Jahl,sehingga ia sengaja datang kepada al-Walid sambil berkataa “Hai Paman ! Sesungguhnya kaummu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan maksud agar engkau mengganggu Huhammad.” Al-Walid berkata “Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku yang paling kaya di antara mereka ?” Selanjutnya Abu Jahl berkata “Kalau demikian ucapkanlah sebuah perkataan yang menunjukkan bahwa engkau ingkar dan benci kepadanya Muhammad.” Al-Walid berkata “Apa yang harus aku katakan ? Demi Allah tidak ada seorangpun di antara kalian yang lebih tinggi syairnya, sajaknya, ataupun kasidahnya daripada gubahanku, bahkan syair-syair jin pun tidak ada yang mengungguli aku. Demi Allah, sepanjang yang aku ketahui, tidak ada yang menyerupai ucapan Muhammad sedikitpun. Demi Allah, ucapannya manis, bagus, indah,gemilang dan cemerlang. Ucapannya tinggi, tak ada yang lebih tinggi daripadanya.” Abu Jahl berkata “Kaummu tidak akan senang sebelum engkau menunjukkan kebencianmu kepada Muhammad.” Al-Walid berkata “Baiklah aku akan berfikir dahulu.” Setelah berfikir diapun berkata “Benar, ucapan Muhammad itu hanyalah sihir yang berkesan, yang memberi bekas kepada yang lainnya.” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 11 sebagai ancaman kepada orang-orang yang mendustakan beliau. - Asbabun Nuzul Surat al-Mudatstsir ayat 30-31 30. dan di atasnya ada sembilan belas Malaikat penjaga. 31. dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. Al-Muddatstsir 30-31 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi di dalam kitab al-Ba’ts, yang bersumber dari al-Barra’ bahwa segolongan kaum yahudi bertanya kepada seorang sahabat Nabi saw tentang penjaga neraka. Shahabat itupun bertanya kepada Rasulullah saw. Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 30 seketika itu juga, yang menegaskan bahwa penjaganya ada Sembilan belas malaikat. Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim yang bersumber dari Ibnu Ishaq, diriwayatkan pula oleh Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah bahwa suatuhari Abu Jahl berkata “Wahai golongan Quraisy. Muhammad mengatakan bahwa tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka berjumlah Sembilan belas, padahal kalian jauh lebih banyak jumlahnya. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka ?” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 31, yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu bukanlah manusia, tetapi malaikat, sedang jumlah nya hanya sebagai ujian atas keimanan mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi bahwa setelah turun ayat, alaihaa tis’ata asyar di atasnya ada Sembilan belas [malaikat penjaga[Al-Muddatstsir 30, seorang Quraisy yang bernama Abu Asad berkata “Wahai kaum Quraisy. Janganlah kalian takut kepada yang Sembilan belas itu. Aku sendiri akan melawan sepuluh dari pundakku yang kanan dan Sembilan dengan pundakku yang kiri.” Maka turunlah ayat selanjutnya Al-Muddatstsir 31 yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu adalah malaikat. - Asbabun Nuzul Surat al-Mudatstsir ayat 52-53 52. bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. 53. sekali-kali tidak. sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat. Al-Muddatstsir 52-53 Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari as-Suddi bahwa kaum Quraisy berkata “Sekiranya Muhammad itu seorang yang jujur, cobalah ia membuat surat jaminan bagi setiap orang, yang menerangkan bahwa mereka bebas dan selamat dari neraka.” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 52-53 berkenaan dengan peristiwa tersebut. بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kajian Islam katagori posting Asbabun Nuzul. Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam menyajikan materi Asbabun Nuzul Surat Al-Muddatsir Yang Berselimut QS 74 Pembaca budiman, semoga Allah selalu mencurahkan Rahmat dan Ridhanya serta bimbingan dalam seluruh aktivitas kita di dunia ini. Aamiin... Surat Al-Muddatsir adalah surat yang diturunkan setelah surat Al-'Alaq surat permulaan Al-quran diturunkan dalam bulan Ramadhan di Gua Hira'. Surat Al-Muddatsir adalah surat ke 74 dalam urutan surat yang terdiri dari 114 surat secara keseluruhan di dalam Al-Quran. Surat Al-Muddatsir adalah surat yang diturunkan Allah Swt. melalui malaikat Jibril AS, setelah surat Al-'Alaq. Adapun kronologis turunnya /Asbabun nuzul dari surat tersebut adalah sebagai berikut Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. bersabda "Ketika aku telah selesai 'Uzlah, selama sebulan di gua hira' aku turun ke lembah. Setelah sampai di tetengah-tengah lembah ada yang memanggilku, tetapi aku tidak melihat seorang pun di sana. Aku menengadahkan kepalaku ke langit, dan tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di gua Hira'. Aku cepat-cepat pulang dan berkata berkata kepada orang rumah Hadijah Istri Nabi Selimutilah-selimutilah aku" Maka turunlah QS, 74 1 dan 2 sebagai perintah untuk menyingsingkan selimutnya dan berdakwah. يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ﴿المدثر1 قُمْ فَأَنذِرْ﴿المدثر 2 "Hai orang yang berkemul berselimut" QS, 74 1 "Bangunlah lalu berilah peringatan" QS, 74 2 Asbabun nuzul di atas, diriwayatkan oleh as-Syaikhani yang bersumber dari Jabir. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah membuat makanan dalam rangka berkumpul dari kaum Quraisy. Ketika mereka mulai makan-makan berkata al-Walid kepada teman-temannya "Nama apa yang pantas kalian berikan kepada orang seperti ini Muhammad? Berkata yang lainnya "Sahir tukang sihir" Yang lain berkata pula "Dia bukan tukang sihir" Berkata yang lainnya "Sya'ir tukang Sya'ir Berkata yang lainnya lagi "Dia buakan tukang Sya'ir" Berkata yang lainnya lagi "Dia sihir yang berbekas membekas kepada yang lainnya . Semua pembicaraan ini sampai kepada Nabi saw. sehingga beliau merasa sedih dan mengikat kepalanya serta berselimut. Maka Allah menurunkan QS, 74 1 s/d 7 sebagai perintah untuk menyingsingkan bajunya dan berdakwah. Ayat 1 sd 7 sebagai berikut يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ﴿المدثر1 قُمْ فَأَنذِرْ﴿المدثر 2 وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ﴿المدثر 3 وَثِيَابَكَ فَطَهِّ﴿المدثررْ4 وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ ﴿المدثر5 وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ ﴿المدثر6 وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ﴿المدثر7 "Hai orang yang berkemul berselimut" 1 "Bangunlah lalu berilah peringatan" 2 "Dan Tuhanmu hendaklah kamu agungkan" 3 "Dan pakaianmu hendaklah kamu bersihkan 4 "Dan perbuatan dosa hendaklah kamu tinggalkan 5 "Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh imbalan yang lebih banyak" 6 "Dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu hendaklah kamu bersabar" 7 Ket. Diriwayatkan oleh at-Thabrani bersumber dari Ibnu Abbas. Baca Artikel ini Menjadikan kita dapat membaca Al-Quran dengan Baik. Dalam suatu riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah pemimpin Quraisy datang kepada Nabi saw. Ketika itu Nabi swa. membaca al-Quran kepadanya sehingga ia tertarik. Kejadian ini beritanya sampai kepada Abu Jahl sehingga ia sengaja datang kepada al-Walid sambil berkata "Hai Paman! Sesungguhnya kaummu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan maksud agar engkau mengganggu Muhammad" Al-Walid berkata " Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku yang paling kaya diantara mereka? Selanjutnya Abu Jahl berkata "Kalau demikian ucapkan suatu perkataan yang menunjukkan bahwa engkau ingkar dan benci kepadanya Muhammad" al-Walid berkata "Apakah yang harus aku katakan, demi Allah tidak ada di antara kalian yang lebih tinggi Sya'irnya, sajaknya, atau pun qasidhahnya, dan Syi'ir-syi'irnya jinnya yang melebihi daripadaku. Demi Allah sesungguhnya tidak ada yang menyerupai ucapan Muhammad sedikitpun dari yang kuketahui. Demi Allah ucapannya manis, bagus dan indah, gemilang dan cemerlang. Ucapannya tinggi tak ada yang lebih tinggi daripadanya, dan kesemuannya yang telah kuketahui lebih rendah daripadanya" Abu Jahl berkata "Tidak akan senang kaummu sebelum engkau menunjukkan kebencianmu kepadanya,Muhammad" al-Walid berkata "Baiklah aku akan berfikir dahulu" Setelah berfikir ia berkata "Benar bahwa ucapannya sihir yang berkesan, yang memberi bekas kepada yang lainnya" Maka turunlah QS, 74 11 sebagai ancaman kepada orang-orang yang mendustakannya. ذَرْنِى وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا﴿المدثر 11 "Biarkanlah Aku saja yang bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian". QS, 74 11 Diriwayatkan oleh al-Hakim dan dishohehkannya yang bersaumber dari Ibnu Abbas. Sanad Hadits ini shoheh menurut syarat al-Bukhari. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim. Dalam riwayat dikemukakan bahwa segolongan kaum Yahudi bertanya kepada seorang sahabat Nabi saw. tentang penjaga neraka. Ia bertanya kepada Nabi saw. dan turunlah QS, 74 30 seketika itu juga yang menegaskan bahwa penjaganya adalah sembilan belas. "Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi di dalam al-Ba'ts yang bersumber dari al-Barra'. عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ ﴿المدثر 30 وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحٰبَ النَّارِ إِلَّا مَلٰٓئِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمٰنًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْكٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ اللَّـهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۚ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللَّـهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ﴿المدثر 31 "Diantaranya ada sembilan belas Malaikat penjaga" QS,74 30 "Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi al-kitab da orang-orang yang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir menyatakan. "Apakah yang dikehendaki Allah Swt. dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan.? Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakinya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia QS, 7431. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa pada suatu hari Abu Jahl berkata Wahai golongan Quraisy! Muhammad mengatakan bahwa tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka berjumlah sembilan belas, padahal kalian jauh lebih banyak jumlahnya. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka? . Maka turunlah QS, 74 31 yang menegaskan bahwa penjaga itu bukan manusia tetapi malaikat dan jumlahnya itu hanya sebagai ujian atas keimanan mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu ishaq. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa setelah turun ayat " 'alaiha tis'ata'asyara" QS,74 30 seorang Quraisy bernama Abal Asad berkata "Wahai kaum Quraisy! Jangan takut pada yang sembilan belas, aku sendiri yang akan melawannya dengan pundakku yang kanan sepuluh dan dengan pundakku yang kiri sembilan" Maka turunlah ayat selanjutnya QS, 74 31 yang menegaskan bahwa penjaga itu adalah malaikat. Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berkata "Sekiranya Muhammad seorang yang benar hendaknya membuat bagi setiap orang surat jaminan, yang menerangkan bahwa mereka bebas dan selamat dari neraka" Maka turunlah QS , 74 52, 53 berkenaan dengan peristiwa itu. بَلْ يُرِيدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ أَن يُؤْتَىٰ صُحُفًا مُّنَشَّرَةً ﴿المدثر 52 كَلَّا ۖ بَل لَّا يَخَافُونَ الْءَاخِرَةَ ﴿المدثر 53 "Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka". QS, 74 52 "Sekali-kali tidak . Sebenarnya mereka tidak takut kepada hari akhirat" QS, 74 53 Ket. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari as-Suddi. Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat Al-Muddatsir QS, 74. Semoga menjadikan tambahan wawasan dan menambah keiman kita dengan memahami Al-Quran melalui Asbabun Nuzul. Sumber Asbabun Nuzul KH Qamaruddin Shaleh. HAA. Dahlan. Prof. Dr. Dahlan Penerbit CV. Diponegoro Bandung Jl. Moh. Toha 44-46 Tel/Fax 5201215 1999

asbabun nuzul surat al mudatsir